Belajar mencari jati diri..
Belajar untuk bisa memaknai hidup,
Menghargai waktu,
Mensyukuri apa yang aku punya..
ya..
Manusia yang selalu mencari kesempurnaan..
" Sahabat, yang menentukan masa depan kita adalah Tuhan tapi yang menghapuskan masa lalu kita adalah kita sendiri.. ” agnes davonar
Aku 22 tahun, aku telah meninggalkan dunia jahiliahku kurang lebih 4 tahun yang lalu..
Niat untuk menutup aurat sudah lama aku tanamkan dalam hati , namun baru aku laksanakan saat aku duduk di semester tiga saat diperguruan tinggi..
Semuanya mengalir seperti air, dari yang tidak aku ketahui tentang agamaku, perlahan menjadi tahu..
Aku bangga menjadi umat Islam.
meski agamaku adalah bawaan dari orang tua, seandainyapun diberi pilihan, aku akan tetap memilih Islam sebagai agamaku.
Dari aku kecil, kurang lebih umurku lima tahun aku sudah harus terbiasa hidup berpindah pindah..
Karena harus mengikuti pekerjaan ayahku.
Karena pekerjaan orang tuaku jugalah, yang membuat aku selalu berpindah pindah sekolah, nomaden..
Dan karena selalu berpindah pindah sekolah jugalah, aku menjadi terbiasa untuk masuk kelingkungan yang baru aku kenal, dan untuk memahami karakter seseorang bukan sesuatu yang sulit bagiku..
Foto saat ulang tahun ketiga,
dirumah nenekku..^_^
Aku bahkan sempat tinggal bersama nenek dan kedua bibiku, karena tak bisa meninggalkan sekolahku saat itu.
Bergaul dengan orang yang berbeda karakter, latar belakang, dengan semua perbedaan suatu hal yang biasa sekali buat ku..
Saat aku duduk dikelas 2 SD..
Hari ini aku harus berpamitan dengan teman temanku, dengan berat hati aku harus berpisah dengan temanku Tiara..
"Nak, ayo salam sama ibu guru, ucapkan terima kasih, kita berpamitan.. " Ucap ayahku..
" Oh, iya pak, Rik.. ada kabar duka, Tiara kemarin sore meninggal karena kecelakaan, Tiara meninggal karena tertabrak mobil.. "
Kalimat terkahir guruku membuat aku tak henti mengingat semua hal tentang Tiara, sepanjang perjalanan aku mengingat semua detil Tiara, Tiara yang manis..
Begitu singkat perjalanan hidupmu..
Semoga kau bahagia disana, Jadilah payung yang akan meneduhkan orang tuamu disurga kelak..
Semoga kau damai disisinya..
Seminggu kemudian aku bertemu teman baru yang juga anak baru disekolah itu.
Wulan..
Wulan diasuh oleh ibu angkatnya, karena orang tuanya sudah terlalu sibuk mengurus usaha yang Ia bangun bersama suaminya yang hanya seorang supir truk.
Dan ibu angkatnya adalah guru saat aku di taman kanak kanak.
Dan malangnya nasib Wulan, mempunyai ibu angkat tidaklah seindah yang Ia bayangkan.
Layaknya cerita bawang merah dan bawang putih, wulan pun harus mengalami hal serupa, hanya saja tak ada kakak tiri yang jahat.
Kadang, wulan harus makan nasi basi yang disisakan ibu angkatnya.
Kadang dimarahi, dan dipukuli hingga memar..
aku tak pernah menyangka bahwa guru ku yang aku lihat jika disekolah begitu menyayangi anak anak didiknya, bersikap sebegitu buruknya terhadap anak angkatnya sendiri.
Ada juga Bella. Bella yang tinggal bersama neneknya disebuah rumah kontrakan yang hanya berapa petak saja.
seorang anak yang cantik, yang selalu menggunakan minyak rambut setiap kesekolah, seperti anak laki saja bathinku..
Orang tua Bella meninggal saat Ia masih kecil, sejak itu bella di asuh neneknya.
Saat duduk dikelas enam SD, nenek bella meninggal, dan bella harus pindah kerumah eteknya ( etek dalam bahasa sumatera barat yang artinya kakak ).
Tak jauh berbeda dengan nasib wulan, bella pun demikian.
hingga sekarang keduanya telah menikah, dan aku tak tau lagi kabar mereka.
Dikelas enam SD, aku punya teman akrab..
Kiki..
Gadis pintar, yang tidak punya biaya untuk melanjutkan sekolahnya.
setelah lulus dari sekolah dasar, kita masih sempat bertemu sekedar menanyakan kabar..
karena jarak sekolah kita berdekatan..
Terakhir kabar yang ku dengar, Kiki tak melanjutkan kuliah, karena tak ada biaya..
hufhh...
Di Sekolah Menengah Pertama..
Aku selalu dipercaya sebagai bendahara, sesekali menjadi sekretaris kelas.. ( ahahha ) dan aku siswi yang aktif..
Aku mengikuti ekstrakulikulier Paskibra dan Palang Merah remaja. Setiap hari senin aku selalu ditunjuk untuk menjadi petugas pembawa bendera.
Aku mendapati haid pertamaku dikelas dua ( telat sekali di kalangan teman temanku..:">)
Aku juga pernah mengikuti kelas renang, namun aku gagal..
karena aku sulit sekali belajar renang, dan guru renangku menceritakan hal ini kepada guru renang dari sekolah lain, karena malu, aku mundur dari kelas renang..( hiks..)
Dikelas tiga, aku pernah melihat teman wanitaku menyukai guru matematikaku..
Bapak Sigit, ya.. dia memang ganteng.. ( ahahha.. ) tapi temanku benar benar nekat.. :))
Aku sangat menonjol di mata pelajaran bahasa inggris waktu itu.
Di SMP, aku punya teman akrab, bernama Mari..
Dari keluarga tak mampu, namun Mari punya semangat yang selalu meluap luap, Mari anak yang pintar, anak keempat dari enam bersaudara.
Ayahnya hanya buruh tani, ketiga kakaknya sudah tak bersekolah lagi, hanya tinggal Mari dan dua adiknya yang masih bersekolah.
Rumah Mari berada ditepi sawah tempat ayahnya bekerja.
Aku benar benar menyukai Mari..
Anak yang periang, tak pernah malu dengan keadaannya.
Sesekali aku pernah menginap dirumah Mari..
bersama dua orang temanku, kita membangun tenda diluar rumahnya,
kita membakar singkong, dan saat bangun tidur, kita tertawa karena masing masing hidung kita penuh noda hitam dari asap lampu teplok yang kita nyalakan semalaman.. ( ahahhah.. )
Setelah kelulusan, aku harus pindah sekolah mengikuti orang tuaku..
Februari 2010 aku pulang kerumah nenekku, dan meyempatkan diri mampir bertemu Mari..
Dengan perasaan sedih, dan aku benar benar menangis..
" Assalamualaikum... permisi pak, Mari nya ada..?? "
"Mari..?? wahh.. udah pindah ke Jawa mbak, udah ada enam bulanan.. " sahut bapak yang kebetulan duduk diteras rumah itu.
"Eumm.. mungkin bapak punya alamatnya, atau nomor yang bisa dihubungi..?? " paksaku sedikit berharap..
AKu benar benar sedih, karena tak ada yang aku dapatkan hari itu..
Aku berharap dalam hati, Mari masih menyimpan nomorku, dan menghubungi suatu saat nanti..
Mari, seandainya kamu baca tulisan ini, tolong hubungi aku, aku merindukan temanku Mari..
Saat di SMA..
Aku masih menjadi siswi yang aktif, kegiatan Paskibra masih tetap aku ikuti, hingga mengikuti beberapa perlombaan antar sekolah.
Dikelas dua..
Aku mulai bergabung dengan tim cheerleaders yang juga gabungan dengan anak anak breakdance dari sekolah yang berbeda juga.
Timku sering mengikuti kompetisi kompetisi yang diadakan kampus kampus atau event event rokok biasanya.
Dari situ, aku berpacaran dengan anak breakdance yang juga anak band.
Dikelas dua, konflik mulai bedatangan..
Dimana aku mempunyai teman yang moody ( mood nya suka gak jelas..heheh )..
Aku sering dijauhi tanpa sebab, kadang mereka baik, kadang mereka menjengkelkan..
Sejak saat itu, aku selalu berkata demikian..
" Tanpa kalian, gue juga bisa hidup, gue gak akan ketergantungan sama kalian lagi.."
dan sejak itu, aku selalu berusaha sendiri, melakukan semua sendiri, jika mereka datang mendekat, aku tetap welcome dan bersikap seperti biasa.
Akhirnya dikelas tiga..
kebanyakan temanku laki laki, entah kenapa kaum adam ini begitu betah dekat denganku,
dengan alasan, aku anak yang asik diajak ngobrol..
haha.. entah lah..
Dan entah, bahkan aku pernah bertengkar dengan teman cheersku sendiri waktu itu.
Saat aku dipercaya untuk memegang iuran buku..
Weri berkata yang sangat tidak enak padaku, hingga aku menangis..
Dan aku memilih untuk pindah kebangku berjauhan dengannya.
Sejak saat itu, teman teman banyak yang berpihak padaku, aku tak pernah memintanya..
Dari situ, aku mempunyai teman dekat yang rata rata laki laki, perempuan saat itu hanya aku dan pacar sepupuku, salah satu dari orang orang terdekatku waktu itu.
Hingga saat ini mereka tetap menjadi orang terdekatku, kita sudah seperti saudara..
Anca, Iwan, Rio, Menik, Al, ade... mereka keluargaku di SMA..
masa SMA memang paling indah..
Tapi ada seseorang yang hingga saat ini tak mau aku anggap sebagai saudara..
Rio..
Saat perpisahan sekolah, Rio menyatakan persaannya padaku..
namun aku tak bisa merubah perasaanku, yang sudah terlanjur aku anggap sebagai saudara..
Foto dari kiri kekanan..
Iwan, Paman Al, Rio, gue..^_^
Rio, Gix, Al, iwan, ade..^_^
Saat aku lulus SMA, aku memutuskan untuk meneruskan kuliahku di Jakarta..
Inilah aku sekarang, masih aktif seperti dulu, hanya saja sekarang titelku mahasiswi..:D
Disemester pertama, aku mulai mengikuti kegiatan Paduan Suara, dan Aksi sosial..
Sempat menjabat beberapa jabatan penting, dan hari itu aku memutuskan sesuatu yang berat..
Dua jabatan penting menghampiriku..
Ketua Harian di Paduan Suara atau Sekretaris di Senat kampusku..
Paduan Suara Gita Pracalita
di Veteran BEM 07/08 banyak hal yang tak bisa kulupakan..
terlalu banyak kisah di keluarga ini...
Keluarga ini begitu menyenangkan...
ku mencintai keluarga ini ...
Veteran BEM 07/08
Sama halnya di SMA, di dalam kepengurusan inipun, beberapa staff senat menyukaiku..
Teman dekatku jujur berkata demikian..
Rika itu :
- Unik, saat ia datang dengan muka murung, beberapa detik kemudian ia bisa berubah menjadi penuh keceriaan..
- Unpredictable.. ( sedikit misterius, alias gak jelas.. hahahah )
- Full Color , bisa bikin suasana benar benar cerah, dan mampu bikin orang didekatnya nyaman bersamanya..
- Rika mempunyai mata seperti silet, tak ada yang tahan menatap matanya dalam waktu lama..
( by awal ) thanks testimoninya.. ^_^.. itu tidak benar.. hahahha
dan sekarang...
inilah aku..Riek.. aku suka dipanggil begitu.." Riek " ..^_^
terimakasih tuk teman teman yang mencintaiku..
Miss u my old friends..
Tiara, wulan, bella, kiki, mari, eva, putri, april, gix, one, menik, paman, io, brutus..
Miss u all.. :-*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar